3.5.10

Mungkinkah 2 Orang Mempunyai Sidik Jari Sama?


Tekankan induk jari Anda pada bantalan tinta, lalu pada kertas putih, maka Anda menciptakan suatu cetakan yang tak dapat dibuat oleh orang lain di seluruh dunia. Demikian pula halnya dengan kesepuluh jari Anda. Tiap-tiap sidik jari Anda merupakan pola yang unik mutlak, dam pola kerut-kerut kulit yang berbeda-beda pada setiap jari manusia. Hal ini rudah diketahui bangsa Cina kira-kira 2.000 tahun yang lampau. Waktu itu, kaisar-kaisar Cina menandai surat-surat penting dengan sidik jari atau "cap jempol". Pada tahun 1892 ilmuwan inggris bernama Sir Francis Galton untuk pertama kali membuktikan bahwa tidak ada dua sidik jari yang sama. Tahun 1901 badan kepolisian Inggris Scotland Yard, mulai memakai suatu sistem identifikasi penjahat menurut sidik jari, berdasarkan sistem yang telah dikembangkan oleh Sir Edward Henry. Sistemnya itu sekarang digunakan dengan perubahan kecil-kecil oleh pihak kepolisian di seluruh dunia. Sistem yang dikembangkan oleh Sir Henry sebagai berikut: Seluruh sidik jari dibagi dalam golongan sesuai dengan polanya: gelung-gelung ladam, gelung ganda, busur-busur, busur melengkeng, pusaran dan kelainan-kelainan. Dengan menghitung jumlah kerut yang terdapat sepanjang sepanjang garis di antara dua titik tertentu, dapatlah ditentukan kelompok setiap sidik jari. Kemudian seluruh kelompok itu dimasukkan dalam satuan-satuan pula dan terdapatlah sistem sempurna untuk mengelompokkan sidik jari. Sistem ini memang memuaskan, dan berdasar sistem ini rekaman-rekaman sidhk jari disimpan dalam arsip menurut jenis polanya, dan bukan menurut nama atau sifat-sifat si penjahat. Sekalipun dalam arsipnya terdapat berjuta-juta sidik jari, namun dalam waktu beberapa detik saja dapat ditemukan sidik jari yang cocok. Sumber: Our Body and What Happens To It